Kehidupan di dunia ini sebenarnya
adalah kehidupan menuju akhirat. Ia adalah jembatan yang mesti dilalui
oleh setiap manusia sebelum menempuh alam akhirat. Bahasa sederhananya,
kehidupan dunia adalah medan persediaan dan persiapan untuk menuju
kehidupan akhirat yang kekal sepanjang zaman. Ar-Raghib mengatakan,
"Kekal adalah terbebasnya sesuatu dari segala macam kerusakan dan tetap
dalam keadaan semula."
Kehidupan dunia ini merupakan jembatan
penyeberangan, bukan tujuan akhir dari sebuah kehidupan, melainkan
sebagai sarana menuju kehidupan yang sebenarnya, yaitu kehidupan
akhirat. Karena itu, Alquran menamainya dengan beberapa istilah yang
menunjukkan hakikat kehidupan yang sebenarnya.
|
Pertama, al-hayawan (kehidupan yang
sebenarnya). "Tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan
main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan
kalau mereka mengetahui." (QS al-Ankabut [29]: 64).
Kedua, dar al-qarar (tempat yang
kekal). "Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah
kesenangan (sementara), dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang
kekal." (QS Ghafir [40]: 39).
Ketiga, dar al-jaza' (tempat
pembalasan). "Di hari itu, Allah akan memberi mereka balasan yang
setimpal menurut semestinya, dan tahulah mereka bahwa Allahlah yang
benar lagi yang menjelaskan (segala sesuatu menurut hakikat yang
sebenarnya)." (QS an-Nur [24]: 25).
Keempat, dar al-muttaqin (tempat yang
terbaik bagi orang yang bertakwa). "Dan dikatakan kepada orang-orang
yang bertakwa: 'Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?' Mereka
menjawab: '(Allah telah menurunkan) kebaikan.' Orang-orang yang berbuat
baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Sesungguhnya kampung
akhirat adalah lebih baik, dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang
bertakwa." (QS an-Nahl [16]: 30).
Dengan demikian, setelah manusia
mengetahui akan hakikat kehidupan yang sebenarnya, mereka akan
memberikan perhatian yang lebih besar pada kehidupan akhirat yang kekal
daripada kehidupan dunia yang fana ini. Sebab, "Sesungguhnya hari
kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang." (QS ad-Dhuha
[93]: 4).
Oleh karena itu, "Sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu. Mereka mengatakan: 'Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu.' Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci, dan mereka kekal di dalamnya." (QS al-Baqarah [2]: 25).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar