Marilah sama-sama kita panjatkan puji serta syukur ke Khadirat Allah Swt atas limpahan nikmat yang telah Allah berikan kepada kita juga senantiasa kita berdoa semoga Allah Swt memberikan kekuatan hidayah kepada kita untuk senantiasa mensyukuri nikmat Allah yang kita terima. Semoga shalawat serta salam Allah berikan kepada junjunagn Nabi besar Muhammad Saw.
Al-Quran
mempunyai sikap tersendiri menilai kehidupan dunia ini, ada banyak ayat
Al-Quran yang menjelaskan bagaimana sesungguhnya Al-Quran atau Islam
menilai kehidupan dunia ini, salah satunya adalah Firman Allah dalam
surat Al-Ankabut ayat 64, Allah berfirman wamaahaadzihil hayaatuddunyaa
illa lahwuw walaib, Sesunguhnya kehidupan dunia ini tiada lain adalah
senda gurau dan main-main. Lalu pada ayat yang lain yakni dalam surat
Al-An’am ayat 32 Allah menjelaskan pula yang redaksinya hampir sama,
wamal hayaatuddunyaa illaa laibun walahwun, yang berbeda adalah
penempatan huruf wawu disana artinya sama yaitu sesungguhnya kehidupan
dunia ini tiada lain adalah laibun walahwun, laibun adalah main-main dan
lahwun yaitu senda gurau, kalau kita terjemahkan dengan bahasa yang
lebih populer, maka kehidupan dunia ini adalah bagaikan panggung
sandiwara.
Dalam ayat yang lain Allah lebih
menjelaskan lagi tentang apa kehidupan dunia ini, Allah menjelaskan
ya’lamu annamal hayaataddunyaa laibun walahwun, yang pengertiannya sama
sesungguhnya kehidupan dunia itu adalah main-main dan senda gurau,
tetapi ada penjelasan yang lebih rinci, disini wazinatun watafakhorun
bainahum perhiasan dunia ini adalah panggung kesombongan dimana dunia
itu merupakan tempat manusia menonjolkan diri dengan apa yang dia
miliki, mungkin jabatan, mungkin posisi, mungkin harta, mungkin
ketampanan, kecantikan, watakasul fi amwal kehidupan dunia ini adalah
tempat orang-orang berlomba-lomba untuk menumpuk-numpuk harta, waktu
setiap saat yang difikirkan adalah bagaimana orang menumpuk harta, wal
auladi dan takasul fil aula berlomba untuk memperbanyak keturunan, Allah
menjelaskan itu semua adalah kamaatalil ghoisil a’jabal kuffaru lakatuh
itu semua bagaikan hujan yang kemudian hujan itu jatuh pada
tanaman-tanaman, tanaman itu kemudian mengagumkan para petani karena
hijau ranum tetapi apa yang terjadi di dunia, musfaraho kemudian tanah
itu menjadi kering dan warnanya kuning-kekuningan dan menjadi hancur,
kemudian disebutkan pada ayat berikutnya wafil akhiroti adzabun syadid,
bahkan bukan saja di dunia itu semua fatamorgana tetapi di akhirat-pun
dijelaskan disini wafil akhiroti adzabun syadid, tetapi Allah
menjelaskan wamaghfirotumminalloh waridhwanun bahwa maghfiroh dan ridwan
dari Allah Swt lebih utama dari itu semua. Penghujung ayat ini adalah
wamal hayaatuddunyaa illaa mataa’ul ghuruur, kehidupan dunia ini tidak
lain adalah kesenangan yang menipu.
Kita perhatikan bagaimana
Rasulullah juga menjelaskan tentang kehidupan dunia ini, ada sebuah
hadist yang disampaikan oleh Imam Muslim, hadist itu menjelaskan suatu
ketika rasul pergi ke pasar dan tentu saja karena pada waktu itu beliau
adalah orang yang dikagumi semua orang, kedatangan beliau disambut
kemudian diiringi oleh para sahabatnya lalu kemudian Rasulullah
menemukan anak bangkai kambing yang cacat kemudian diangkat oleh
Rasulullah lalu di tanyakan kepada para sahabat: “siapa diantara kalian
yang menginginkan bangkai kambing ini?”, mereka mengatakan tentu tidak
ada yang menginginkan itu ya Rasulullah, disamping karena ini merupakan
bangkai ia juga cacat, kemudian Rasul menawarkan, “siapa yang akan
membeli bangkai ini?” dan tidak ada seorang pun yang berniat membelinya,
lalu kata rasul “bagaimana kalau saya berikan secara gratis”, sama saja
Ya Rasulullah tidak ada yang mau, jawab para sahabat. Dan ternyata
pernyataan yang penting dari Rasulullah adalah, tahukah kalian semua
bahwa dunia ini lebih hina daripada bangkai kambing itu.
Lalu ada hadist qudsi yang
menjelaskan bahwa Allah pernah mewahyukan kepada Nabi Daud a.s, dia
menjelaskan perumpamaan dunia ini adalah laksana bangkai dimana
anjing-anjing berkumpul mengelilinginya menyeretnya kesana kemari,
apakah engkau senang menjadi seekor anjing lalu bersama mereka menyeret
bangkai tersebut.
Di dalam Al-Quran pun Allah Swt
menjelaskan kepada kita bagaimana drama kehidupan itu benar-benar
terjadi, setidaknya ada beberapa tokoh yang dijadikan contoh oleh rasul
bagaimana sesungguhnya kehidupan ini merupakan drama, misalnya sosok
Fir’aun, Fir’aun berulang kali dijelaskan oleh Allah Swt di dalam
firmanNya, Firaun adalah sebagai sosok pemimpin yang dzalim yang sepak
terjangnya itu bagaikan Tuhan, dia berhak untuk menentukan segalanya
bahkan dia juga yang paling berhak menentukan siapa yang salah dan
siapa-siapa saja yang benar, inilah sosok Firaun, Allah menjelaskan
bahwa Firaun ini adalah satu contoh dari model bagaimana ia menjalani
drama kehidupan dunia ini, kemudian ada Hamman, Hamman ini adalah
arsiteknya Firaun, kalau dalam bahasa sekarang mungkin staf ahlinya atau
bahkan staf khususnya, Hamman ini terdiri dari para sarjana tetapi
ilmunya digunakan oleh dia untuk menopang kediktatoran dari Fir’aun ini,
atau orang-orang intelektual yang melacurkan dirinya untuk sebuah
kezaliman, kemudian ada Qarun, Qarun adalah bendahara Fir’aun, siapa
Fir’aun ini dan siapa Qarun ini, Qarun ini adalah
konglomerat-konglomerat atau para kapitalis yang menguasai aset-aset
atau memiliki banyak harta tetapi tidak sedikit melakukan pencurian
terhadap orang banyak bahkan harta itu dia gunakan untuk menyokong
pemerintahan Fir’aun tersebut.
Lalu ada Bal’am, ini adalah
orang-orang di sekitar Fir’aun, Bal’am itu adalah ulama-ulama atau para
ahli agama tetapi sama seperti kelompok Hamman mempunyai ilmu kemudian
digunakan untuk menyokong Firaun yang berlaku seperti Tuhan palsu itu,
ke-empat contoh tadi Allah jelaskan dalam Al-Quran sebagai akibat bagi
kita karena sesungguhnya memang bahwa dunia ini adalah memang wahwun
walaib, tetapi pertanyaannya apakah memang Islam dalam hal ini
sedemikian negatifnya menilai dunia ini? kalau kita lanjutkan ayat-ayat
yang tadi saya baca misalnya Allah menjelaskan tadi dalam surat
Al-Ankabut, wamaahaadzihil hayatuddunya illa lahwuwwalaib wainnaddarol
akhirota lahiyal hayawan. Memang dunia ini merupakan lahwun walaib
merupakan dunia senda gurau dan permainan kalau orang itu tidak
mempunyai landasan apa-apa sehingga boleh jadi bagi dia, dunia ini
adalah hanya merupakan dunia rekayasa yang semuanya bisa direkayasa,
semuanya bisa diatur tergantung siapa yang menguasai dan siapa yang
dikorbankan, tetapi kata Allah Swt wainnaddarol akhirota lahiyal hayawan
tetapi sesunguhnya kehidupan akhirat adalah kehidupan yang
sesungguhnya, laukanu ya’lamun seandainya mereka tahu berarti
menunjukkan bahwa banyak orang yang tidak tahu itu, Allah mengingatkan
yaaayyuhalldzina amanu la tumhikul amwalakum wala auladukum andzikrillah
jangan sampai kamu lupa kepada Allah. Allah menjelaskan bagaimana
penyesalan-penyesalan orang yang mempunyai hidup atau yang mempunyai
prinsip-prinsip hidup bahwa kehidupan ini hanya kehidupan dunia tidak
ada kehidupan yang lain dalam surat An-Naba Allah menjelaskan inna
andzarnakum adzaaban qoriba yauma yandzurul mar’uma qoddamat yadahu
wayaqulul kafiru yalaitani kuntu thuroba orang kafir yang menganggap
bahwa kehidupan dunia ini adalah kehidupan yang tidak punya lanjutan
dalam kehidupan akhirat. Ketika dia sadar bahwa sikap hidup yang dia
jalani di dunia ini terus keliru dan dia dihadapkan di pengadilan yang
seadil-adilnya dia mengatakan yalaitani kuntu thuroba, Ya Allah kalau
begitu kenapa kami tidak dijadikan sebagai tanah saja.
Lalu bagaimana agar kehidupan dunia
ini bagi kita tidak masuk dalam laib walahwun, Allah menjelaskan di
dalam banyak ayat bahwa Al-Quran juga memandang bahwa dunia itu
merupakan sesuatu yang penting, dunia ini merupakan permainan dan senda
gurau dan banyak orang yang tidak mempunyai dasar apa-apa, tetapi bagi
orang yang mempunyai dasar keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt
tentu dunia ini merupakan sesuatu yang bermanfaat bahkan merupakan
sesuatu yang penting tetapi Al-Quran hanya mengingatkan bahwa kehidupan
dunia ini adalah bukan kehidupan, sesungguhnya rasul mencontohkan
kalau anda mau pergi ke sebuah tempat lalu kemudian anda berteduh di
sebuah pohon yang rindang. Kehidupan di dunia ini adalah seperti orang
yang berteduh di bawah pohon rindang itu, jangan sampai terlalu lama
dan jangan sampai terlena dengan keindahan pohon itu karena kehidupan
sesungguhnya adalah kehidupan di akhirat kelak. Atau sama seperti kita
pergi ke kantor di jalan kita banyak menemukan pasar atau super market
lalu kemudian kita turun dan kita habiskan waktu kita di super market,
kita belanja ini belanja itu dan kita lupa pada tujuan sesungguhnya
yaitu kita pergi ke kantor yang merupakan aktivitas kita sehari-hari.
How to Play Pai Gow Poker | BetRivers Casino - Wolverione
BalasHapusPai Gow 바카라사이트 Poker is 사이트 추천 an online version of a 오즈 포탈 traditional table game in which dafabet players place 신규 바카라 사이트 bets in the background. Pai Gow Poker uses only the symbols from a