الدني مزرعة الآخرة
"Dunia Adalah Ladang Akhirat"
Segala puji hanya milik Allah Rabb
semesta alam semesta, Sholawat dan Salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada penghulunya orang-orang yang zuhud dan imamnya para ahli ibadah.
Amma ba’du :
Sesungguhnya dunia adalah negeri
persinggahan bukan negeri untuk menetap, dunia adalah tempat yang penuh
dengan duka cita bukan tempat tinggal untuk bersuka cita. Maka
sepatutnya bagi seorang mukmin menjadikan dunia sebagai bagian
perjalanan, mempersiapkan bekal dan hartanya untuk menuju ke perjalanan
yang pasti. (ke akhirat)
Maka merupakan kebahagiaan bagi siapa
yang menjadikan perjalanan ini bekal yang akan menyampaikannya ke
keridhaan Allah Ta’ala, yang menghantarkannya kepada ganjaran surga-Nya
dan kepada keselamatan dari neraka-Nya.
"Dan Kami telah turunkan kepadamu
Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya,
yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap
kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa
yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka
dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk
tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang.
Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat saja,
tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka
berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu
semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu
perselisihkan itu. Al Maa'idah : 48
Jalan terang tersebut bagi Ummat
Muhammad صلي الله عليه وسلم adalah jalan yang dilalui (sunnah)
Rasulullah صلي الله عليه وسلم, Sahabatnya dan semua yang mengikuti
mereka hingga akhir zaman, inilah yang dikatakan Ahlus Sunnah yaitu
orang yang mengamalkan sunah Rasulullah صلي الله عليه وسلم dan berkumpul
di dalamnya dengan beribadah kepada Allah baik dalam masalah aqidah
(keyakinan), perkataan, perbuatan, dan panutannya adalah Shalafusshalih
dari sahabat, tabiin dan pengikut tabiin.
Untuk menjadi bagian dari Ahlus
Sunnah kita wajib meniti jalan terang yang telah dilalui oleh Rasulullah
صلي الله عليه وسلم dan para sahabatnya رضي الله عنهم, bukankah kita
selalu berdo’a disetiap shalat ‘Tunjukilah kami-ya Allah- jalan yang
lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni’mat kepada
mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka
yang sesat” (QS: Al-Fatihah:6-7), inilah bahasan tentang jalan tersebut
dan semoga bermanfaat bagi kita semua,
"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke
arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya
kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian,
malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang
dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang
meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan
menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia
berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan
dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan
mereka itulah orang-orang yang bertakwa" Al Baqarah : 177
Dalam Surah Al Maidah ayat 48 diatas
dapat kita ambil satu point di antara beberapa perintah Allah Subhanahu
Wata'ala yakni dianjurkannya kita untuk ber- fastabiqul khairat.
bersegera dalam melakukan kebaikan, dan dorongan bagi orang-orang yang
ingin berbuat baik agar segera melakukannya dengan penuh kesungguhan
tanpa ragu sedikitpun. sedangkan dalam surah Al Baqarah 177 terdapat
beberapa penjelasan tentang pokok - pokok kebajikan.
Melakukan kebaikan adalah hal yang
tidak bisa ditunda atau ditinggalkan melainkan harus dikerjakan. Sebab
kesempatan hidup sangat terbatas. Kematian bisa saja datang secara
tiba-tiba tanpa diketahui sebabnya. Karena itu selagi masih ada
kehidupan, segeralah berbuat baik. Lebih dari itu bahwa kesempatan
berbuat baik belum tentu setiap saat kita dapatkan. Karenanya begitu ada
kesempatan untuk kebaikan, jangan ditunda-tunda lagi, tetapi segera
dikerjakan. Karena itu Allah swt. dalam Al Qur’an selalu menggunakan
istilah bersegeralah, seperti fastabiquu atau wa saari’uu yang maksudnya
sama, bergegas dengan segera, jangan ditunda-tunda lagi untuk berbuat
baik atau memohon ampunan Allah Subhanahu Wata'ala.
Untuk berbuat baik hendaknya selalu saling mendorong dan saling tolong menolong. Kita harus membangun lingkungan yang baik karena dari lingkungan juga berpengaruh bagi kita untuk berbuat kebaikan. tidak sedikit memang seorang yang tadinya baik menjadi rusak karena lingkungan. kesigapan melakukan kebaikan harus didukung dengan kesungguhan yang dalam tidak mungkin kebaikan dicapai oleh seseorang yang setengah hati dalam mengerjakannya. Rasulullah SAW bersabda untuk mendorong segera beramal sebelum datangnya fitnah, di mana ketika fitnah itu tiba, seseorang tidak akan pernah bisa berbuat baik. Sebab boleh jadi pada saat itu seseorang dipagi harinya masih beriman, tetapi pada sore harinya tiba-tiba menjadi kafir. Atau sebaliknya pada sore harinya masih beriman tetapi pada pagi harinya tiba-tiba menjadi kafir.
Untuk berbuat baik hendaknya selalu saling mendorong dan saling tolong menolong. Kita harus membangun lingkungan yang baik karena dari lingkungan juga berpengaruh bagi kita untuk berbuat kebaikan. tidak sedikit memang seorang yang tadinya baik menjadi rusak karena lingkungan. kesigapan melakukan kebaikan harus didukung dengan kesungguhan yang dalam tidak mungkin kebaikan dicapai oleh seseorang yang setengah hati dalam mengerjakannya. Rasulullah SAW bersabda untuk mendorong segera beramal sebelum datangnya fitnah, di mana ketika fitnah itu tiba, seseorang tidak akan pernah bisa berbuat baik. Sebab boleh jadi pada saat itu seseorang dipagi harinya masih beriman, tetapi pada sore harinya tiba-tiba menjadi kafir. Atau sebaliknya pada sore harinya masih beriman tetapi pada pagi harinya tiba-tiba menjadi kafir.
Melalui usaha maupun pekerjaan yang kita lakukan dengan sungguh-sungguh, doa, sabar , ikhlas , ridha dan tawakal sebagai sandarannya serta selalu saling berkompetisi didalam berbuat kebaikan dsb, adalah satu kendaraan yang paling tepat dan efektif untuk meraih kebahagiaan hidup di dunia dan kehidupan negeri akhirat yang abadi. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar