Sabtu, 18 Februari 2012

Memaafkan Kesalahan Dan Meminta Maaf


Siska Megalia Yunandi  

Assalamualaikum,,



Wa'alaikum Salam Warahmatullah

Memaafkan Kesalahan Dan Meminta Maaf

Salah satu sifat mulia yang dianjurkan dalam Al Qur'an adalah sikap memaafkan orang lain bahkan sebelum orang tersebut meminta maaf. Perintah untuk memaafkan (menjadi seorang yang pemaaf) dijelaskan dalam banyak surah dalam alquran diantaranya Surah Al A'raaf


خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ (١٩٩)وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ (٢٠٠)إِنَّ الَّذِينَ اتَّقَوْا إِذَا مَسَّهُمْ طَائِفٌ مِنَ الشَّيْطَانِ تَذَكَّرُوا فَإِذَا هُمْ مُبْصِرُونَ (٢٠١

“jadilah Engkau Pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh. dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan Maka berlindunglah kepada Allah Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, Maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya” (Qs Al A'raaf : 199 - 201)


Walaupun mudah diucapkan memaafkan bukanlah perbuatan yang mudah dilakukan, ketika seseorang telah berkata "saya memaafkan mu" terkadang ungkapan tersebut hanya sebatas pemanis lidah akan tetapi jauh dilubuk hatinya masih memendam perasaan marah yang belum reda.

Perasaan Sakit hati dan Atau merasa benar dan tidak mau mengalah adalah sifat yang dimiliki hampir setiap orang. Terkadang tidak mudah memaafkan orang yang telah menyakiti hati kita dan atau yang telah membuat kita terluka, baik itu karena hal hal yang serius maupun sekedar bercanda bahkan terhadap orang yang paling dekat dengan kita.

Hal tersebut adalah salah satu dari sekian banyak cara dan atau jalan bagi syetan dalam rangka untuk menyesatkan umat manusia. allah swt berfirman dalam surah An Nuur ayat 21 - 22 :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ وَمَنْ يَتَّبِعْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهُ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَوْلا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ مَا زَكَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ أَبَدًا وَلَكِنَّ اللَّهَ يُزَكِّي مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ (٢١)وَلا يَأْتَلِ أُولُو الْفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ أَنْ يُؤْتُوا أُولِي الْقُرْبَى وَالْمَسَاكِينَ وَالْمُهَاجِرِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا أَلا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ (٢٢
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah- langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, Maka Sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”

“dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka mema'afkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”

Memaafkan butuh kematangan diri dan kecakapan spiritual. Kematangan diri hanya bisa didapatkan melalui keterbukaan hati dan pikiran akan segala pengalaman hidup yang dialami. Sementara kecakapan spiritual hanya bisa diperoleh ketika telah memiliki rasa penghambaan yang tinggi hanya kepada Allah SWT semata.
Ada beberapa cara agar kita bisa menjadi pemaaf. Pertama, memperbanyak silaturahim kepada tetangga, sanak kerabat, dan kawan-kawan. Sikap ini akan membuka hati terhadap segala karakter orang, sehingga kita pun tidak mudah marah atau tersinggung atas sikap orang lain.

Kedua, memperbanyak Dzikir kepada Allah SWT diwaktu pagi dan petang , dengan Berdzikir  akan menjernihkan hati dan pikiran kita sebelum beraktivitas. Berdzikir di waktu petang akan kembali menjernihkan hati dan pikiran setelah kita sibuk seharian beraktivitas.

Sikap yang adik Siska lakukan sudah sesuai cukup benar, sikap yang kemudian harus adik tanamkan adalah tetaplah menjaga hubungan persaudaraan, dapat dimulai dengan pendekatan pendekatan  emosional memperbanyak senyum dan menyapa terlebih dahulu serta tindakan-tindakan yg mengarah kepada contoh ketauladanan (berpamitan saat keluar rumah, bersalaman dengan mencium tangan, dll)  dengan Kakak, Insya Allah cepat atau lambat sikapnya akan berubah. Hal tersebut bukanlah sesuatu yang buruk dan hina / kurang bermartabat, karena memang sangat dianjurkan bagi kita untuk lebih menghormati orang yang lebih tua.

Semoga Bermanfaat
Wassalamu'alaikum warahmatullah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar