Hanya
lima rasul yang mendapatkan julukan ini, dari beberapa rasul yang telah
diutus oleh Allah. Gelar ini adalah gelar tertinggi/istimewa ditingkat
para nabi dan rasul. Para Rasul yang memiliki julukan Ulul Azmi adalah:
* Nuh
* Ibrahim
* Musa
* Isa
* Muhammad
Tentang gelar ini telah dijelaskan pada Al-Qur'an Surah Al-Ahqaaf ayat 35
* Nuh
* Ibrahim
* Musa
* Isa
* Muhammad
Tentang gelar ini telah dijelaskan pada Al-Qur'an Surah Al-Ahqaaf ayat 35
فَاصْبِرْ
كَمَا صَبَرَ أُولُو الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ وَلا تَسْتَعْجِلْ لَهُمْ
كَأَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَ مَا يُوعَدُونَ لَمْ يَلْبَثُوا إِلا سَاعَةً
مِنْ نَهَارٍ بَلاغٌ فَهَلْ يُهْلَكُ إِلا الْقَوْمُ الْفَاسِقُونَ (٣٥
"Maka
bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati
(ulul azmi) dari Rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta
disegerakan (azab) bagi mereka. pada hari mereka melihat azab yang
diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia)
melainkan sesaat pada siang hari. (inilah) suatu pelajaran yang cukup,
Maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik."
Al-Qur'an Surah Asy-Syuraa ayat 13.
[#] Yang dimaksud: agama di sini ialah meng-Esakan Allah s.w.t., beriman kepada-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhirat serta mentaati segala perintah dan larangan-Nya.
NuhAl-Qur'an Surah Asy-Syuraa ayat 13.
شَرَعَ
لَكُمْ مِنَ الدِّينِ مَا وَصَّى بِهِ نُوحًا وَالَّذِي أَوْحَيْنَا
إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى وَعِيسَى أَنْ
أَقِيمُوا الدِّينَ وَلا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ كَبُرَ عَلَى الْمُشْرِكِينَ
مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ اللَّهُ يَجْتَبِي إِلَيْهِ مَنْ يَشَاءُ
وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَنْ يُنِيبُ (١٣
Dia telah mensyari'atkan
bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan
apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan
kepada Ibrahim, Musa dan Isa Yaitu: Tegakkanlah agama[#] dan janganlah
kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik
agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu
orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang
yang kembali (kepada-Nya).[#] Yang dimaksud: agama di sini ialah meng-Esakan Allah s.w.t., beriman kepada-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhirat serta mentaati segala perintah dan larangan-Nya.
Nabi Nuh as adalah rasul pertama yang
diutus Allah untuk meluruskan akidah dan akhlak umat yang telah
menyimpang jauh dari ajaran yang benar. Nabi Nuh sebagai ulul azmi di
antaranya karena kesabarannya dalam berdakwah dan mendapat hinaan dari
kaumnya. tanpa menyerah terus menerus mendakwahi keluarga, kerabat dan
masyarakat umum, untuk kembali kejalan yang lurus. Hampir 1000 tahun
usianya jumlah umat yang mengikutinya tidak lebih dari 200 orang. Bahkan
istri dan anaknya yang bernama Kan’an termasuk penentangnya. Atas
kehendak Allah umat Nuh yang membangkang ditenggelamkan dengan gelombang
air bah dan semuanya hancur, kecuali Nuh dan pengikutnya yang beriman.
Sejak masih bayi Ibrahim harus
diasingkan ke dalam gua, yang disebabkan oleh perintah Raja Namrudz
untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang baru lahir. Setelah dewasa, ia
harus berhadapan dengan raja dan masyarakat penyembah berhala termasuk
kedua orang tuanya yang pembuat berhala. Bahkan ia harus menerima
siksaan yang pedih, yaitu dibakar hidup-hidup dan diusir dari kampung
halamannya. Sudah hampir seratus tahun usia dan pernikahannya dengan
Sarah, ia belum dikaruniai anak hingga istrinya meminta ia menikahi
seorang budak berkulit hitam bernama Hajar untuk dijadikan istri.
Akhirnya Hajar dapat melahirkan seorang anak yang diberi nama Ismail.
Allah memerintahkan Ibrahim untuk “membuang” istri dan anak yang baru
lahir dan sangat dicintainya itu ke tanah gersang di Makkah. Karena
kesabaran dan kepatuhannya, perintah itu dilaksanakan. Namun, perintah
lebih berat diterima Ibrahim, yaitu harus mengorbankan Ismail yang baru
beranjak remaja. Hal ini pun ia laksanakan, meskipun akhirnya yang
disembelih adalah seekor domba. selain itu ujian Ibrahim yang lain
adalah membangun Ka'bah, membersihkan ka'bah dari kemusyrikan,
menghadapi Raja Namrudz yang zalim.
Musa AS termasuk orang sabar dalam
menghadapi dan mendakwahi Firaun. Selain itu, dia juga mampu untuk
bersabar dalam memimpin kaumnya yang sangat pembangkang. Ketika Musa
akan menerima wahyu di Bukit Sinai, pengikutnya yang dipimpin Samiri
menyeleweng dengan menyembah berhala emas anak sapi. Harun yang ditugasi
mengganti peran Musa, tidak sanggup untuk menghalangi niat mereka,
bahkan ia diancam hendak dibunuh.
Isa
Banyak hal yang menunjukkan bahwa Isa
memiliki kesabaran dan keteguhan dalam menyampaikan ajaran Allah.
Terutama, ketika Isa sabar menerima cobaan sebagai seorang yang miskin,
pengkhianatan seorang muridnya, Yudas Iskariot, menghadapi fitnah,
penolakan, hendak diusir dan dibunuh oleh kaum Bani Israil. Kehidupan
Isa menggambarkan kezuhudan dan ketaatan dalam beribadah.
Muhammad
Sejak kecil sampai dewasa, Muhammad
SAW selalu mengalami masa-masa sulit. Pada usia 6 tahun dia sudah
menjadi yatim piatu. Setelah dewasa ia harus membantu meringankan beban
paman yang merawatnya sejak kecil. Tantangan terberat yang dihadapi
adalah setelah diangkatnya menjadi seorang rasul. Penentangan bukan saja
dari orang lain, tetapi juga dari Abu Lahab, pamannya sendiri. Muhammad
juga harus ikut menderita tatkala Bani Hasyim diboikot (diasingkan) di
sebuah lembah dikarenakan dakwahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar